AGOESSETYADI--
SUATU hari di negara antah
berantah, muncul suatu kebijakan
baru yang belum pernah
dilakukan sebelumnya di negara
lain.
Kebijakan itu yakni, setiap orang
yang berstatus wakil dinaikkan
pangkatnya. Wakil presiden jadi
presiden, wakil direktur menjadi
direktur, wakil komandan menjadi
komandan wakil gubernur
menjadi gubernur, wakil RT
menjadi ketua RT dan seterusnya.
Yang penting dalam program ini
tidak ada penggusuran posisi.
Perkara ada posisi ganda, itu bisa
diatur dalam pembagian
tugasnya.
Masalah pembengkakan
anggaran, semua ditanggung oleh
negara. Sesudah mantap dengan
rencana itu, diajukanlah program
ini ke DPR untuk mendapatkan
persetujuan mereka. Ternyata
mereka menolak. Betul-betul
menolak keras. Bahkan, ditolak
mentah-mentah dengan sangat
keras.
Alasannya, program ini
menyengsarakan anggota DPR.
Bayangkan, mereka akan
berubah status dari wakil rakyat
menjadi rakyat.(okz)
SUATU hari di negara antah
berantah, muncul suatu kebijakan
baru yang belum pernah
dilakukan sebelumnya di negara
lain.
Kebijakan itu yakni, setiap orang
yang berstatus wakil dinaikkan
pangkatnya. Wakil presiden jadi
presiden, wakil direktur menjadi
direktur, wakil komandan menjadi
komandan wakil gubernur
menjadi gubernur, wakil RT
menjadi ketua RT dan seterusnya.
Yang penting dalam program ini
tidak ada penggusuran posisi.
Perkara ada posisi ganda, itu bisa
diatur dalam pembagian
tugasnya.
Masalah pembengkakan
anggaran, semua ditanggung oleh
negara. Sesudah mantap dengan
rencana itu, diajukanlah program
ini ke DPR untuk mendapatkan
persetujuan mereka. Ternyata
mereka menolak. Betul-betul
menolak keras. Bahkan, ditolak
mentah-mentah dengan sangat
keras.
Alasannya, program ini
menyengsarakan anggota DPR.
Bayangkan, mereka akan
berubah status dari wakil rakyat
menjadi rakyat.(okz)
0 comments:
Post a Comment