Monday 4, Aug 2025

728x90 AdSpace

iframe frameborder="0" src="http://sebar.idblognetwork.com/psg_ppa.php?id_blog=16756&sz=728x90" width="738px" height="100px" marginwidth=0 marginheight=0 >
Latest News

    Unknown puisi Chairil Anwar (maret 1943)

    #AKU#

    Kalau sampai waktuku
    ‘ku mau tak seorang ‘kan merayu
    Tidak juga kau

    Tak perlu sedan itu

    Aku ini binatang jalang
    Dari kumpulannya terbuang

    Biar peluru menembus kulitku
    Aku tetap meradang menerjang

    Luka dan bisa kubawa berlari
    Berlari
    Hingga hilang pedih peri

    Dan aku lebih tidak perduli

    Aku mau hidup seribu tahun lagi
    Maret 1943


    #HUKUM#
    Saban sore ia lalu depan rumahku
    Dalam baju tebal abu-abu

    Seorang jerih memukul.banyak menangkis pukul

    Bungkuk jalannya –lesu
    Pucat mukanya-lesu

    Orang menyebut satu nama jaya
    Mengingat kerjanya dan jasa

    Melecut supaya terus ini padanya

    Tapi mereka memaling.ia begitu kurang tenaga

    Pekik di angkasa :perwira muda
    Pagi ini menyinar lain masa

    Nanti ,kau dinanti – dimengerti!
    Maret 1943

    #TAMAN#
    Taman punya kita berdua
    Tak lebar luas,kecil saja
    Satu tak kehilangan lain didalamnya .
    Bagi kau dan aku cukuplah
    Taman kembangnya tak berpuluh warna
    Padang rumputnya tak berbanding permadani
    Halus lembut bukan halangan.
    Karena
    Dalam taman punya berdua
    Kau kembang,aku kumbang
    Aku kumbang,kau kembang.
    Kecil,penuh surya taman kita
    Tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia
    Maret 1943

    #LAGU BIASA#
    Di teras rumah makan kami kini berhadapan
    Baru kenalan .Cuma bepandangan
    Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam

    Masih saja berpandangan
    Dalam lakon pertama
    Orkes meningkah dengan “Carmen” pula.

    Ia mengerling .ia tertawa
    Dan rumput kering terus menyala
    Ia berkata.suaranya nyaring tinggi
    Darahku terhenti berlari

    Ketika orkes memulai “Ave Maria”
    Kuserat ia ke sana…..
    Maret 1943


    #KUPU MALAM DAN BINIKU#
    Sambil berselisih lalu
    Mengebu debu.

    Barah ternganga

    Melayang ingatan kebiniku
    Lautan yang belum terduga
    Biar lebih kami tujuh tahun bersatu

    Barangkali tak setahuku
    Ia menipuku.
    Maret 1943


    #PENERIMAAN#

    Kalau kau mau kuterima kau kembali
    Dengan sepenuh hati

    Aku masih tetap sendiri

    Kutahu kau bukan yang dulu lagi
    Bak kembang sari sudah terbagi

    Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

    Kalau kau mau kuterima kau kembali
    Untukku sendiri tapi

    Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
    Maret 1943

    #KESABARAN#

    Aku tak bisa tidur
    Ornag ngomong,anjing ngonggong
    Dunia jauh mengabur
    Kelam mendinding batu
    Di sebelahnya api dan debu

    Aku hendak berbicara
    Suaraku hilang , tenaga terbang
    Sudah! Tidak jadi apa-apa !
    Ini dunia enggan di sapa,ambil perduli

    Keras membeku air kali
    Dan hidup bukan hidup lagi

    Kuulangi yang dulu kembali
    Sambil bertutup telinga ,berpicing mata
    Menunggu reda yang mesti tiba
    Maret 1943


    #PERHITUNGAN#

    Banyak gores belum terputus saja
    Satu rumah kecil putih dengan lampu merah muda caya

    Langit bercerah dan purnama raya
    Sudah itu tempatku tak tentu dimana

    Sekilap pangdangan serupa dua klewang bergeseran

    Sudah itu berlepasan dengan sedikit heran
    Hembus kau aku tak perduli,ke Bandung,ke Sukabumi….?

    Kini aku meringkih dalam malam sunyi.
    16 maret 1943
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: puisi Chairil Anwar (maret 1943) Rating: 5 Reviewed By: Agus setyadi