Aku Kalah Oleh Cinta

AGOESSETYADI-- Siang itu aku berjalan bersamanya, tak terasa terik
matahari menyengat tubuhku. Dia mengajakku ke suatu tempat untuk berbicara
empat mata denganku…

“Maaf ya, kita akhiri hubungan kita sampai disini, aku
pengen kamu bisa lebih bahagia tanpa aku…” Seketika hatiku remuk, aku adalah seorang yang sangat
tegar tapi kali ini ketegaranku sudah tiada guna. Mendengar ucapan itu dunia
seakan memojokkanku, bumi bersedih hati, hujan mulai turun begitu juga dengan
air mataku berlinang membasahi pipi. Aku adalah seorang yang tak bisa mengalah
tapi sekarang aku kalah, aku kalah oleh cinta dan itu sakit sekali, aku baru
merasakan bahwa kekalahan itu sangat menyakitkan apalagi dikalahkan oleh cinta,
padahal aku telah memberikan segalanya, segalanya hanya untuk cinta termasuk
kesucian cintaku, bodoh memang, tapi aku tak pernah menyesal, tak sedikitpun,
menyesal akibat perbuatanku sendiri adalah sesuatu yang tak berguna… Sekarang takkan ada lagi orang yang akan temaniku
dalam sepi, tak akan ada lagi orang yang akan menghiburku dalam diam… Aku tak pernah mengerti, hanya mendengar ucapan itu
saja hati seakan terasa remuk berkeping-keping… Hanya demi cinta aku pertaruhkan segalanya, hanya demi
cinta aku berikan segalanya… Entah kemana kesetiaan itu pergi, entah kemana kasih
dan sayang itu menghilang… Kulihat ke angkasa, hujan mulai reda dan terlukis
sebuah pelangi indah, aku teringat akan perkataan seorang sahabatku ”Lihatlah pelangi di setiap badai “. Kini aku tahu maksud perkataannya… Setelah kejadian itu, awalnya aku mengira aku hanyalah
seorang yang sudah tak berguna dan tak berarti tapi masih banyak hal yang harus
ku kerjakan walaupun sekarang aku bukanlah seorang peri yang sempurna, aku akan
tetap selalu mencoba menjadi seorang yang berarti di mata orang lain. Walaupun
sayap-sayapku telah remuk dan patah…(int)

CERPEN 17:28