Tidakkah engkau pernah dengan ratap
Setiap angin malammu yang semikir adalah desa
Rinduku padanya
Dan kalau ada waktu yang senggang cobalah hitung
Satu persatu lereng – lereng bukitmu
Teluk –teluk lautmu
Di situ tiang sejarah aku dengan sebuah janji
Yang tak kunjung datang
Kemudian simak juga lah
Di malammu aku menyanyi sendiri
Dengan lagi senandung rindu
Atas siksaan duka yang teramat dalam
Aku bukan mnenagih janji,Calang
Padamu yagn kukenang
Hanya secercah sedih yang tak kunjung lenyap
Buat seorang perempuan ayng di madu tanpa salah
Oleh suaminya
(desember 1992)
#Calang 2#
Kota yang angkuh
Kapal tak singgah lagi
Dermaga jadi bingkai
Besi-besi berkarat
Cinta demi cinta
Tenggelam di laut ini …
1958
Setiap angin malammu yang semikir adalah desa
Rinduku padanya
Dan kalau ada waktu yang senggang cobalah hitung
Satu persatu lereng – lereng bukitmu
Teluk –teluk lautmu
Di situ tiang sejarah aku dengan sebuah janji
Yang tak kunjung datang
Kemudian simak juga lah
Di malammu aku menyanyi sendiri
Dengan lagi senandung rindu
Atas siksaan duka yang teramat dalam
Aku bukan mnenagih janji,Calang
Padamu yagn kukenang
Hanya secercah sedih yang tak kunjung lenyap
Buat seorang perempuan ayng di madu tanpa salah
Oleh suaminya
(desember 1992)
#Calang 2#
Kota yang angkuh
Kapal tak singgah lagi
Dermaga jadi bingkai
Besi-besi berkarat
Cinta demi cinta
Tenggelam di laut ini …
1958
0 comments:
Post a Comment