Kapal asing itu melirik
Mencium bau teluk yang wangi
Hok Canton melabihkan rasa lewat tali jangkar
Merambah sampai ke Ringah
Tinggal dalam lembar sejarah
Seterus itu memandang
Teuku Umar dalam semak belukar
Dan hari setelah itu
Ramainaya menggali kembali umbi sejarah
Sebagai penerus garis pahlawan bangsa
Malam yang basah
Piasan raya membuka tabir sejarah
Kita lebih kebudayaan
Antara hari-harinya yang tinggal era masa lalu
Kita hadikan Lhok Geulumpang desa budaya
Dan merakitkan Dari seni ke seni
#Puing gempa dan lingkar tsunami#
Tentang puing gempa kita tercenung
Angin sedang lirih
Melelehkan kepedihan
Korban-korban
Menusuk sampai renyuh
Tentang lingkar tsunami kita bercakap – cakap
Kehidupan disebuah etalase
Ramai dan riuh rendah
Membicarakan perilaku
Yang luruh dalam membeku
Puing dalam lingkaran
Menjadi saling memangsa
Apa saja
Bagai belut
Menimang lumutnya
Engkau tahu
Setelah memandang sangat jauh
Butir-butir yang bergerak
Diatas sabana
Adalah ketandusan hati yang pergi
17 agustus 2005
Mencium bau teluk yang wangi
Hok Canton melabihkan rasa lewat tali jangkar
Merambah sampai ke Ringah
Tinggal dalam lembar sejarah
Seterus itu memandang
Teuku Umar dalam semak belukar
Dan hari setelah itu
Ramainaya menggali kembali umbi sejarah
Sebagai penerus garis pahlawan bangsa
Malam yang basah
Piasan raya membuka tabir sejarah
Kita lebih kebudayaan
Antara hari-harinya yang tinggal era masa lalu
Kita hadikan Lhok Geulumpang desa budaya
Dan merakitkan Dari seni ke seni
#Puing gempa dan lingkar tsunami#
Tentang puing gempa kita tercenung
Angin sedang lirih
Melelehkan kepedihan
Korban-korban
Menusuk sampai renyuh
Tentang lingkar tsunami kita bercakap – cakap
Kehidupan disebuah etalase
Ramai dan riuh rendah
Membicarakan perilaku
Yang luruh dalam membeku
Puing dalam lingkaran
Menjadi saling memangsa
Apa saja
Bagai belut
Menimang lumutnya
Engkau tahu
Setelah memandang sangat jauh
Butir-butir yang bergerak
Diatas sabana
Adalah ketandusan hati yang pergi
17 agustus 2005
0 comments:
Post a Comment