Untaikan itu bergulir diatap peunayong
Bersenggama dengan angin malam
Ketika kita membuat sebuah perenungan
Di pucuk kenangan semakin bergelantungang
Nafas dalam hening sekali
Berdesah di ubun kita
Membuat sebuah perencanaan
Di bukit-bukit semu
Kita halau rindu
Untaian itu bergulir
Pada tanah yang tandus
Kecuali pada cahaya merkuri
Di seberang sana
Penuh angan-angan pada bumi ini
Yang kita termui Cuma bayangan
Untaian itu bergulir
Pada diri yang hampa
Tanda apa-apa
Kecuali sebuah nyanyian malam
Bergema di balut mimpi
Untaian itu bergulir
Ketika mata rebah dalam pesona
Yang penuh bunga
Untaian itu bergulir
Malam semakin ke ujung
Angin turun halus berbaris
Menyisir daun-daun kering
Ketika kita sadar
Cinta semakin meranting
Patah satu-satu
Bersenggama dengan angin malam
Ketika kita membuat sebuah perenungan
Di pucuk kenangan semakin bergelantungang
Nafas dalam hening sekali
Berdesah di ubun kita
Membuat sebuah perencanaan
Di bukit-bukit semu
Kita halau rindu
Untaian itu bergulir
Pada tanah yang tandus
Kecuali pada cahaya merkuri
Di seberang sana
Penuh angan-angan pada bumi ini
Yang kita termui Cuma bayangan
Untaian itu bergulir
Pada diri yang hampa
Tanda apa-apa
Kecuali sebuah nyanyian malam
Bergema di balut mimpi
Untaian itu bergulir
Ketika mata rebah dalam pesona
Yang penuh bunga
Untaian itu bergulir
Malam semakin ke ujung
Angin turun halus berbaris
Menyisir daun-daun kering
Ketika kita sadar
Cinta semakin meranting
Patah satu-satu
keindahan sebuah puisi yang menyentuh hati bagi kita smua
ReplyDeletekhusus nya bagi masyarakat aceh dan seklian di dunia yang luas....
(Y)
sebuah puisi yang sangat menyentuh hati,khusus nya masyarakat aceh dan sklian lainya di seluruh dunia yang luas ini
ReplyDelete