728x90 AdSpace

iframe frameborder="0" src="http://sebar.idblognetwork.com/psg_ppa.php?id_blog=16756&sz=728x90" width="738px" height="100px" marginwidth=0 marginheight=0 >
Latest News

Kuala meurisi

Bayangan meurendam dewi
Berenang di wajahmu
Di udik menyayuh harapan
Di udik juga menemui sesuatu
Yang di kejar orang – orang sekarang
Kehidupan yang terjajah dengan bahasa

Kaula meurisi dan laut yang membuncah
Memuntahkan legenda
Karena ada yang menukarkan dengan beras
Harga diri yang diinjak
Oleh orang – orang lain
Di seputarnya gentayangan

(Banda Aceh 3 januari 2006)


#Keudah#

Remang lampu kota menyibak selendang senja
Ketika semilir mengayuh kenangan lama
Ada yang tak terucap ketika mencium wangi malam

Tiba-tiba kabut menjamah geliat pinggang desa
Ada yang merendam dibibir sungai
Bayang-bayang meresahkan
Hati bergitu bergetar disentuh oleh semacam rasa
Gugusan angin dari laut meluruhkan
Sampai batas ceria

Bercanda sorot mata dengan warna-warni lampu kota
Riak sungai yagn perak krueng aceh membelah suasana
Bagi mereka yang tak pernah jadi
Ternyata hanyut ternggelam dalam hati
Di desa yang bernama ini tawar menawar
Hanya sebuah basa basi
Pada akhirnya kehidupan semakin menua
Mempertahankan harga diri

Memandang ke udik sungai ungu jauh sekali
Merdu nyanyian perawan – perawan tanggung yang di pingit
Menggelepar dalam sejuk malam
Yang ingin melepas diri dari jerat serang laba-laba
(desember 1992)

#Dermaga#

Pada palka kapal
Memandang kalut laut
Pada ubun – ubun nafsu
Langit berahi
Dengan sebuah penampilan
Pantomime berlalu

Di ujung dermaga
Ada serakan –serakan buih kasih
Yang menghilang
Dalam kabut
Rindu berterbangan

Kapal pun merapat
Dalam genggaman salju
Beku sebuah harapan
Direbus oleh angan

September 2005

#Elegi#

Angin menutup pintu didahimu kutaraja
Dan hawa kembara
Manusia –manusia tertindas
Di sawang gempa dan tsunami
Rindu melayang ke hutanmu
Pda kuning angsana
Kemerah-merahan senja
Di suatu pantai
Tamasya indah kita

Angin membisik daun – daun ketentraman kutaraja
Bathin yang sedang melukis makna
Menjelajah kata hati
Yang terpuruk dalama seloka
Langkah suatu anak lanang

Malam menepis derai angin
Pada punggung sejarah
Adalah punggung kutaraja
Tempat engkau membelai lhok nga
Suatu pantai untuk melayar jejak

Angin menangis dengan bahasa malam
Tentang kutaraja dengan adik-adik
Melaboh yang terluka
Teunom
Calang yagn menanggung lara

30 Januari 2005
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Kuala meurisi Rating: 5 Reviewed By: Agus setyadi