Manchester, Manchester United dibuat kecewa oleh Barcelona
saat mereka kalah di final Liga
Champions tahun 2009. Menghadapi
lawan yang sama di final tahun ini,
Ryan Giggs siap membuka lembaran
baru. Ambisi MU untuk mempertahankan
gelar Liga Champions dikandaskan
Barca pada tahun 2009. Lewat gol
Samuel Eto'o dan Lionel Messi, El Barca
menundukkan 'Setan Merah' 2-0. Kekalahan tersebut rupanya sangat
berbekas di benak Giggs. Winger
veteran merasa sangat kecewa
sampai-sampai dia tak berani
menonton rekaman pertandingan di
Stadion Olimpico tersebut. "Saya tak pernah menonton
pertandingannya lagi," sahut Giggs di
Telegraph. "Manajer mungkin menonton itu
enam atau tujuh kali tapi saya tidak
melakukannya," sambung pemain
asal Wales tersebut. "Anda tahu Anda tidak bermain
bagus sebagai personal maupun
sebagai tim. Itu adalah pertandingan
terakhir pada musim itu dan Anda tak
akan pernah bisa mendapatkannya
kembali dan Anda cuma bisa sangat kecewa," tuturnya. "Hal terburuk yang pernah saya
rasakan adalah musim penuh
pertama saya (musim 1991/1992), di
mana kami dikalahkan Leeds United
dalam perebutan titel liga, tapi itu
(final Liga Champions 2009) adalah yang kedua. Perasaan kekosongan,"
beber Giggs. Meski sedemikian terlukanya atas
kekalahan dua tahun silam, Giggs
mencoba untuk membuka lembaran
baru. Dia pun siap menghadapi Barca
lagi pada 28 Mei mendatang di
Wembley. "Mereka (Barcelona) adalah tim yang
sangat bagus. Mereka punya pemain-
pemain muda yang mungkin
mendapat kepercayaan diri dari
memenangi Liga Champions, dan
sebagian besar di antara mereka sudah memenangi Piala Dunia. Tapi,
kami punya cukup pengalaman dan
rasa lapar. Kami sudah sangat cocok
di setiap bagian," lanjutnya. "Ini adalah dua tim yang sangat
bagus. Saya tak berpikir kami
memberi respek yang terlalu banyak
pada mereka (tahun 2009). Kami
cuma tak bereaksi dengan cukup
baik saat tertinggal. Kami harusnya bisa lebih baik. Itulah hal-hal yang
kami harapkan bisa kami perbaiki di
Wembley," pungkas Giggs.
saat mereka kalah di final Liga
Champions tahun 2009. Menghadapi
lawan yang sama di final tahun ini,
Ryan Giggs siap membuka lembaran
baru. Ambisi MU untuk mempertahankan
gelar Liga Champions dikandaskan
Barca pada tahun 2009. Lewat gol
Samuel Eto'o dan Lionel Messi, El Barca
menundukkan 'Setan Merah' 2-0. Kekalahan tersebut rupanya sangat
berbekas di benak Giggs. Winger
veteran merasa sangat kecewa
sampai-sampai dia tak berani
menonton rekaman pertandingan di
Stadion Olimpico tersebut. "Saya tak pernah menonton
pertandingannya lagi," sahut Giggs di
Telegraph. "Manajer mungkin menonton itu
enam atau tujuh kali tapi saya tidak
melakukannya," sambung pemain
asal Wales tersebut. "Anda tahu Anda tidak bermain
bagus sebagai personal maupun
sebagai tim. Itu adalah pertandingan
terakhir pada musim itu dan Anda tak
akan pernah bisa mendapatkannya
kembali dan Anda cuma bisa sangat kecewa," tuturnya. "Hal terburuk yang pernah saya
rasakan adalah musim penuh
pertama saya (musim 1991/1992), di
mana kami dikalahkan Leeds United
dalam perebutan titel liga, tapi itu
(final Liga Champions 2009) adalah yang kedua. Perasaan kekosongan,"
beber Giggs. Meski sedemikian terlukanya atas
kekalahan dua tahun silam, Giggs
mencoba untuk membuka lembaran
baru. Dia pun siap menghadapi Barca
lagi pada 28 Mei mendatang di
Wembley. "Mereka (Barcelona) adalah tim yang
sangat bagus. Mereka punya pemain-
pemain muda yang mungkin
mendapat kepercayaan diri dari
memenangi Liga Champions, dan
sebagian besar di antara mereka sudah memenangi Piala Dunia. Tapi,
kami punya cukup pengalaman dan
rasa lapar. Kami sudah sangat cocok
di setiap bagian," lanjutnya. "Ini adalah dua tim yang sangat
bagus. Saya tak berpikir kami
memberi respek yang terlalu banyak
pada mereka (tahun 2009). Kami
cuma tak bereaksi dengan cukup
baik saat tertinggal. Kami harusnya bisa lebih baik. Itulah hal-hal yang
kami harapkan bisa kami perbaiki di
Wembley," pungkas Giggs.
0 comments:
Post a Comment