BANDA ACEH — Adnan Beuransyah, ketua Komisi A DPR Aceh, disuruh turun mimbar kala memberikan pidato sambutan pada pelantikan pengurus Rabithah Muta’allimin Pidie (Rampi) di halaman Masjid Reubee, Kecamatan Delima, Pidie, Jumat (15/9) malam. Adnan Beuransyah didapuk memberikan kata sambutan mewakili pimpinan Parlemen Aceh. Ia dipersilakan menaiki podium usai Ketua Umum Rampi Teungku Mukhtar Syafari memberikan sambutan.
Dalam sambutan itu, Mukhtar Syafari menekankan bahwa Rampi tidak berpolitik dan akan bersikap netral menjelang pemilihan kepala daerah mendatang.
Pernyataan Mukhtar ini kemudian disahuti Adnan Beuransyah dengan menyebutkan bahwa berorganisasi juga berpolitik, tapi bukan politik praktis.
Mendengar Adnan bicara politik, sejumlah santri dan warga yang datang pada acara itu spontan meneriaki “Tren, bek kampanye inoe. Bek peugah politik (Turun, jangan kampanye di sini. Jangan bicara politik)”.
Adnan yang politisi Partai Aceh itu bilang bahwa ia tidak sedang berkampanye. Ia tetap melanjutkan pidato sambutannya hingga hampir delapan menit. Sepanjang pidato, berkali-kali teriakan “turun” terdengar.
Teungku Mukhtar Syafari kepada acehkita.com mengatakan, Adnan Beuransyah malam itu sebenarnya tidak sedang berkampanye. “Tapi cuma menjelaskan soal politik secara umum,” kata Mukhtar, Sabtu (18/9).
Menurut Mukhtar, pada pelantikan Pengurus Besar Rampi, pihaknya mengundang pihak legislatif dan eksekutif. Sejatinya, pihak eksekutif dihadiri Wakil Gubernur Muhammad Nazar. Sementara dari DPRA, Rampi mengundang Ketua DPRA Hasbi Abdullah. Namun, keduanya tak hadir dan mengirimkan perwakilannya.
“Kami mengundang eksekutif dan legislatif karena ingin menyampaikan tuntutan agar DPRA dan Pemerintah Aceh melahirkan Qanun Reintegrasi Pendidikan Agama dan Umum,” kata Mukhtar. “Jadi tidak ada agenda politik apapun menjelang pilkada.” []
Sumber: (ACEHKITA.COM)
Dalam sambutan itu, Mukhtar Syafari menekankan bahwa Rampi tidak berpolitik dan akan bersikap netral menjelang pemilihan kepala daerah mendatang.
Pernyataan Mukhtar ini kemudian disahuti Adnan Beuransyah dengan menyebutkan bahwa berorganisasi juga berpolitik, tapi bukan politik praktis.
Mendengar Adnan bicara politik, sejumlah santri dan warga yang datang pada acara itu spontan meneriaki “Tren, bek kampanye inoe. Bek peugah politik (Turun, jangan kampanye di sini. Jangan bicara politik)”.
Adnan yang politisi Partai Aceh itu bilang bahwa ia tidak sedang berkampanye. Ia tetap melanjutkan pidato sambutannya hingga hampir delapan menit. Sepanjang pidato, berkali-kali teriakan “turun” terdengar.
Teungku Mukhtar Syafari kepada acehkita.com mengatakan, Adnan Beuransyah malam itu sebenarnya tidak sedang berkampanye. “Tapi cuma menjelaskan soal politik secara umum,” kata Mukhtar, Sabtu (18/9).
Menurut Mukhtar, pada pelantikan Pengurus Besar Rampi, pihaknya mengundang pihak legislatif dan eksekutif. Sejatinya, pihak eksekutif dihadiri Wakil Gubernur Muhammad Nazar. Sementara dari DPRA, Rampi mengundang Ketua DPRA Hasbi Abdullah. Namun, keduanya tak hadir dan mengirimkan perwakilannya.
“Kami mengundang eksekutif dan legislatif karena ingin menyampaikan tuntutan agar DPRA dan Pemerintah Aceh melahirkan Qanun Reintegrasi Pendidikan Agama dan Umum,” kata Mukhtar. “Jadi tidak ada agenda politik apapun menjelang pilkada.” []
Sumber: (ACEHKITA.COM)
0 comments:
Post a Comment